Perbedaan 3 kelas Arthropoda


a. Ciri-ciri Chilopoda
Hewan chilapoda hidupnya di darat sebagai hewan karnivor. Tubuhnya chilapoda terdiri atas kepala dan badan. Bentuk hewan ini agak pipih/gepeng dan beruas-ruas. Pada tiap ruas terdapat sepasang kaki. Pada bagian kepala chilapoda terdapat sepasang antena yang panjang, dua kelompok mata tunggal, dan alat mulut. Contoh Chilopoda yang sering kita temukan adalah kelabang atau lipan seperti terlihat pada Gambar 8.27.
Gambar 8.27 Seekor kelabang.
Seekor kelabang
Kelabang adalah arthropoda uniramian yang tubuhnya terdiri dari banyak rantai (hingga 177) segmen yang rata. Kaki kelabang telah dimodifikasi untuk sehingga berbentuk lebih besar, taringnya beracun yang digunakan untuk menangkap mangsanya. bagaimanapun, Gigitan kelabang besar, dapat menyakitkan untuk orang dewasa dan berbahaya bagi anak kecil.
Kelabang adalah predator, makanannya berupa hewan invertebrata seperti cacing tanah dan serangga terestrial. kelabang memeriluakn habitat mikro yang lembab. telur kelabang yang menetas bentuknya akan menyerupai kelabang dewasa. dalam beberapa kasus ukuran kelabang bisa mencapai hingga 10 inchi. kelabang merupakan hewan kelompok yang sangat beragam ada sekitar 20 keluarga kelabang yang terdiri lebih dari 2500 spesies.

b. Ciri-ciri Diplopoda
kaki seribu (Kelas Diplopoda, sebelumnya disebut Chilognatha) merupakan artropoda panjang yang memiliki tubuh silindris juga mempunyai dua pasang kaki ditiap ruas tubuhnya (antara 20 sampai 100 ruas). Hewan ini termasuk hérbivora, lambat, juga tidak berbisa; berbeda dengan kerabat dekatnya, kelabang (Kelas Chilopoda), yang terlihat di bagian kakinya yang sapasang dari tiap ruas. Kaki seribu kebanyakan memakan tumbuhan yang sudah membusuk dan sisa-sisa tumbuhan mati lainnya. Sebelum dimakan kaki seribu menyekresikeun cairan untuk membasahi makanannya. Kelas artropoda ini dianggap sebagai hewan pertama yang mejelajahi daratan dalam periode geologi Silurian. Keanehan utama hewan ini adalah dalam jumlah kakinya, sehingga disebut kaki seribu atau dalam bahasa inggris disebut millipede dari bahasa latin milli (ribuan) dan pede (kaki). jumlah kaki kaki seribu sebenarnya tidak mencapai seribu, rata-rata 40-200 pasang, meskipun ada juga spesies langka yang jumlah kakinya sampai 375 pasang.
Dikarenakan jumlah kakinya yang banyak juga pendek, kaki seribu ini berjalannya terbilang lambat, tetapi mereka begitu ahli dalam membut lubang. Dikarenakan begitu pelan dalam berjalannya, kaki seribu ini tidak bisa lepas kalau ada hewan lain yang akan memangsanya. Untuk mempertahankan dirinya dengan cara menggulung badannya menjadi bentuk koil dan kakinya bersembunya di bagian dalam, dikelilingi oleh ruas tubuh yang keras. Ada juga beberapa spesien yang mensekresikan cairan berbisa, atau gas hidrogen sianida dari pori mikroskopis sepanjang tubuhnya. Cairan sekresinya ada yang mengandung asam yang dapat membakar eksoskeleton semut dan predator serangga, serta kulit dan mata predator yang lebih besar. Bagi manusia cairan sekresi ini tidak berbahaya, tetapi harus berhati-hati kalau mengenai mata atau tertelan. Biasanya cairan sekresi ini digunakan untuk menolak serangga yang biasa mengganggu, juga untuk tujuan psikoaktif. Kaki seribu ini juga ada yang ampibi. Contoh yang sering kita temukan adalah kaki seribu yang dapat diamati pada Gambar 8.28. Diplopoda bersama dengan Chilopoda, umumnya dikelompokkan dalam kelompok Myriapoda.
Gambar 8.28 Seekor kaki seribu.
Kaki Seribu

c. Ciri-ciri Arachnida
Hampir semua arachnida dewasa memiliki delapan kaki, dari kenyataan ini arachnida dapat dengan mudah dibedakan dengan serangga, karena serangga memiliki enam kaki. Namun, arachnida juga memiliki dua pasang kaki pelengkap yang telah menjadi disesuaikan untuk makan, pertahanan, dan persepsi sensorik. Pasangan pertama, chelicerae, digunakan dalam makan dan pertahanan. Pasangan berikutnya dari pelengkap, pedipalpus yang telah disesuaikan untuk makan, penggerak, dan / atau fungsi reproduksi. Dalam Solifugae, yang palps cukup mirip seperti kaki, sehingga hewan-hewan ini tampaknya memiliki sepuluh kaki. Larva tungau dan Ricinulei hanya memiliki enam kaki, pasangan keempat muncul ketika mereka rontok menjadi nimfa. Namun, ada juga tungau dewasa dengan enam, atau bahkan empat kaki.
Arachnida lebih lanjut dibedakan dari serangga dengan kenyataan mereka tidak memiliki antena atau sayap. Tubuh mereka diatur menjadi dua tagma disebut prosoma, atau cephalothorax, dan opisthosoma, atau perut. Cephalothorax berasal dari fusi dari Cephalon (kepala) dan dada, dan biasanya ditutupi oleh karapas, tunggal tidak bersegmen. Perut adalah tersegmentasi dalam bentuk lebih primitif, tetapi berbagai tingkat fusi antara segmen terjadi dalam banyak kelompok. Hal ini biasanya dibagi menjadi preabdomen dan postabdomen, meskipun ini hanya jelas terlihat dalam kalajengking, dan dalam beberapa pesanan, seperti Acari, bagian perut benar-benar menyatu. Seperti semua arthropoda, Arachnida memiliki exoskeleton, dan mereka juga memiliki struktur internal dari tulang rawan-seperti jaringan yang disebut endosternite, yang kelompok otot tertentu yang melekat. Para endosternite bahkan kalsifikasi dalam beberapa Opiliones.
Tubuh hewan ini mempunyai kepala yang bersatu dengan dada disebut kepala dada atau sefalotoraks, dan perut. Kepala Arachnida tidak mempunyai antena. Hewan ini bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Untuk mempelajari Arachnida, amati Gambar 8.29!
Gambar 8.29 Macam-macam Arachnida
Macam-macam Arachnida
Beberapa Arachnida dapat bersifat merugikan, misalnya, caplak. Hewan ini merugikan karena mereka makan dengan cara mengisap darah pada burung dan mamalia, bahkan mungkin juga pada manusia. Selain caplak, tungau yang termasuk Arachnida juga banyak hidup sebagai parasit. Sarcoptes, misalnya, dimasukkan sebagai tungau dan dapat menyebabkan penyakit kulit yang disebutscabies.

Share:

0 Comments